Sunday, March 20, 2011

TUGAS MANAJEMEN MUTU II : DWI CITRA OCTAVIA (224408003)


Standar
Standar, atau lengkapnya standar teknis, adalah suatu norma atau persyaratan yang biasanya berupa suatu dokumen formal yang menciptakan kriteria, metode, proses, dan praktik rekayasa atau teknis yang seragam.
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan.
Standar didefinisikan sebagai suatu dokumen tertulis yang naskah utamanya berisi ketentuan-ketentuan yang menunjukkan persyaratan yang perlu ditaati, dan secara umum tidak bertentangan dengan standar atau kode lain, atau bila diadopsi menjadi ketentuan hukum tidak bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku. (NFPA).
            Di Indonesia, Standar resmi pemerintah diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional, dengan nama  Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI adalah dokumen berisi ketentuan teknis (aturan, pedoman atau karakteristik) dari suatu kegiatan atau hasilnya yang dirumuskan secara konsensus dan ditetapkan oleh Instansi terkait untuk dipergunakan oleh stakeholder dengan tujuan mencapai keteraturan yang optimum ditinjau dari konteks keperluan tertentu. Manfaat SNI itu sendiri ialah :
1.      Melindungi kepentingan masyarakat dan kelestarian fungsi lingkungan.
2.      Menghilangkan segmentasi pasar, menghilangkan hambatan dan meningkatkan efisiensi transaksi perdagangan, serta membentuk iklim persaingan yang sehat dan transparan.
3.      Meningkatkan kompatibilitas dan daya saing produk di pasar global, serta memperlancar pembentukan rantai produksi.
4.      Meningkatkan kepastian usaha bagi produsen dan melindungi kepentingan konsumen.
Standar juga menjadi sebagai jaminan mutu dimana standar merupakan persyaratan minimal yang harus dipenuhi untuk suatu produk agar selalu memberikan rasa puas dan aman bagi pemakainya. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa produk yang bermutu selalu memenuhi standar.

ISO 14001
ISO 14001 adalah standar sistem manajemen utama yang mengkhususkan pada persyaratan bagi formulasi dan pemeliharaan dari sistem manajemen lingkungan (SML). Tiga komitmen fundamental mendukung kebijakan lingkungan untuk pemenuhan persyaratan ISO 14001, termasuk :
  • pencegahan polusi
  • kesesuaian dengan undang-undang yang ada
  • perbaikan berkesinambungan SML
Komitmen-komitmen tersebut memberikan panduan perbaikan kinerja lingkungan secara keseluruhan bagi setiap perusahaan atau organisasi – organisasi dari berbagai jenis, sektor usaha maupun ukuran.
Perkembangan industri dewasa ini telah menyebabkan krisis lingkungan dan energi. Bermula dari dampak industri inilah maka organisasi dan industri dituntut untuk meningkatkan pertanggungjawaban terhadap konservasi lingkungan.
Konservasi lingkungan telah menjadi tuntutan dari pelanggan negara maju yang secara sadar melihat pentingnya perlindungan terhadap lingkungan yang harus dilaksanakan sejak dini untuk meminimalkan kerusakan lingkungan di masa depan, maka berdasarkana kesepakatan international pada tahun 1996 International Organization for Standardization meluncurkan suatu standard untuk mengelola lingkungan secara professional di dalam organisasi dan industri. Standard tersebut disebut Sistem Manajemen Lingkungan ISO14001 : 1996.
Namun melihat perkembangan industri dewasa ini, pada tahun 2003 dilakukan revisi terhadap sistem tersebut yang diluncurkan pada tahun 2004. Standard tersebut untuk selanjutnya disebut ISO 14001 : 2004 yang dibangun atas dasar elemen – elemen yang menetapkan :
·         Spesifikasi aspek dan dampak lingkungan
·         Prosedur dan instruksi kerja yang akurat
·         Proses yang konsisten
·         Kesesuaian dengan tujuan dan target organisasi dalam meningkatkan kinerja lingkungan
·         Minimalisasi limbah
·          Keterkaitan dengan peraturan dan perundangan
·         Konsistensi hasil, kejujuran penerapan dan deskripsi produk yang cermat
·         Evaluasi kinerja
·         Kesehatan dan keselamatan pekerja
·         Komunikasi kepada pihak – pihak yang terkait dengan perlindungan lingkungan
ISO 14001 adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Lingkungan. Perkembangan Sistem Manajemen Lingkungan. Berkembangnya ISO 14001 di Indonesia tidak terlepas dengan semakin populernya ISO 9001 sebagai Sistem Manajemen Mutu.
 Perkembangan ISO 14001 di Indonesia tidak boleh terlambat sebagaimana yang terjadi pada Sistem Mananjemen Mutu. Mengingat pentingnya lingkungan di dalam kehidupan dan dunia industri, faktor lain yang merupakan alasan diharuskannya penerapan ISO 14001 di Indonesia adalah bahwa pengelolaan lingkungan membutuhkan terobosan strategi sebagai pelengkap pendekatan penegakan hukum, yang kita tahu sangat lemah di Indonesia.

Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Kepuasan pelanggan yaitu respon atau tanggapan yang diberikan para konsumen setelah terpenuhinya kebutuhan mereka akan sebuah produk ataupun jasa, sehingga para konsumen memperoleh rasa nyaman dan senang karena harapannya telah terpenuhi. 
Untuk memperoleh kepuasan pelanggan tidaklah mudah, karena tiap pelanggan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda – beda walaupun membutuhkan produk yang sama. Proses pemenuhan kepuasan pelanggan tidak hanya membutuhkan produk atau jasa yang berkualitas saja, namun juga membutuhkan adanya sistem pelayanan yang mendukung. Sehingga para pelanggan akan merasa senang dengan produk atau jasa yang dibutuhkan, serta nyaman dengan pelayanan yang diberikan.
Adanya kepuasan pelanggan ternyata juga dapat mempengaruhi omset penjualan yang dihasilkan. Jika pelanggan merasa puas akan suatu produk maka permintaan akan meningkat dan omset penjualan pun ikut naik, sebaliknya jika pelanggan tidak merasa puas maka permintaan akan menurun begitu juga dengan omset penjualannya.  Hal penting lainnya yang harus diperhatikan yaitu, pelanggan yang kurang puas dengan suatu produk tidak akan membeli ataupun menggunakan lagi produk yang kita  tawarkan. Selain itu pelanggan yang kurang puas juga dapat menceritakan kepada konsumen lain tentang keburukan produk yang mereka dapatkan, sehingga dapat menimbulkan citra buruk di kalangan para konsumen.
Menurut Susan Fournier dan David Glen Mick, kepuasan pelanggan digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis yang dapat berubah karena berkaitan dengan dimensi sosial yang kuat. Dimensi kepuasan mengandung komponen makna dan emosi yang integral. Proses kepuasan pelanggan itu sendiri saling berhubungan antara berbagai paradigma, model dengan mode tetapi selalu berkaitan dengan kepuasan hidup dan kualitas hidup itu sendiri.
Pada intinya kepuasan pelanggan adalah response atau tanggapan yang diberikan oleh pelanggan (customer) atas terpenuhinya kebutuhan sehingga memperoleh rasa senang atau nyaman.
Dengan pengertian itu, maka penilaian terhadap suatu bentuk kelebihan dari suatu barang atau jasa itu sendiri dapat memberikan suatu tingkat kenyamanan yang berhubungan dengan pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan kebutuhan yang sesuai (meet expectation) atau melebihi harapan (excellent) pelanggan. Kepuasan pelanggan bergantung kepada kualitas produk atau layanan dan bagaimana produk atau layanan tersebut dapat memenuhi atau sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Produk dengan kualitas yang prima apabila disampaikan kepada pelanggan dengan cara yang tidak simpatik maka dapat mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan. Agar layanan dapat memuaskan pelanggan maka selain kualitas produk atau jasa yang dihasilkan juga harus memenuhi 4 persyaratan pokok sebagai faktor penentu kepuasan pelanggan :
a.       tingkah laku yang sopan dari semua pihak yang berhubungan langsung dengan pelanggan termasuk keramahtamahan
b.      cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh orang yang bersangkutan.
c.       ketepatan waktu penyampaian
d.      faktor pendukung lainya seperti peraturan yang menjadi landasan kerja pelayanan, sistem yang memungkinkan berjalannya mekanisme kegiatan pelayanan, keterampilan petugas dan faktor sarana dalam pelaksanaan tugas pelayanan.
Bagaimana mengukur kepuasan pelanggan? Ada beberapa metode yang dapat dilakukan salah satu metode yang populer adalah RATER, yaitu :
·         Reliability : faktor keandalan
·         Assurance : faktor keyakinan
·         Tangible : faktor yang berkaitan dengan hal yang berwujud
·         Emphaty : faktor empati atau kepedulian terhadap pelanggan
·         Responsiveness : faktor ketanggapan

Kesimpulan
Standar adalah suatu dokumen tertulis yang berisi ketentuan yang digunakan sebagai peraturan atau petunjuk yang menunjukkan persyaratan yang harus ditaati untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Indonesia sendiri mempunyai suatu standar khusus yang diterbitkan oleh Badan Standardisasi Nasional, dengan nama  Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI adalah dokumen berisi ketentuan teknis (aturan, pedoman atau karakteristik) dari suatu kegiatan atau hasilnya yang dirumuskan secara konsensus dan ditetapkan oleh Instansi terkait untuk dipergunakan oleh stakeholder dengan tujuan mencapai keteraturan yang optimum ditinjau dari konteks keperluan tertentu.
 ISO 14001 adalah standar sistem manajemen utama yang mengkhususkan pada persyaratan bagi formulasi dan pemeliharaan sistem manajemen lingkungan (SML) agar dapat meminimalkan kerusakan lingkungan di masa depan.
Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan atas suatu produk atau jasa terpenuhi sehingga konsumen merasa nyaman dan senang karena harapannya telah terpenuhi.

No comments:

Post a Comment