TUGAS MANDIRI KELOMPOK
1. TAUFIK KUSUMANTO (2244.08.008)
2. FIKAM AINURAFIK (2244.08.050)
3.ANNEKE PURNAMASARI (2244.08.083)
4. PUTRI PERTIWI (2244.08.090)
5. AMRIN HAKIM (2244.08.104)
1. TAUFIK KUSUMANTO (2244.08.008)
2. FIKAM AINURAFIK (2244.08.050)
3.ANNEKE PURNAMASARI (2244.08.083)
4. PUTRI PERTIWI (2244.08.090)
5. AMRIN HAKIM (2244.08.104)
SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA DHL LOGISTIK
A. Latar Belakang masalah
Manajemen mutu merupakan sebuah filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi. Manajemen mutu membutuhkan pemahaman mengenai sifat mutu dan sifat sistem mutu serta komitmen manajemen untuk bekerja dalm berbagai cara. Manajemen mutu sangat memerlukan figure pemimpin yang mampu memotivasi agar seluruh anggota dalam organisai dapat memberikan konstribusi semaksimal mungkin kepada organisasi. Hal tersebut dapat dibangkitkan melalui pemahaman dan penjiwaan secara sadar bahwa mutu suatu produk atau jasa tidak hanya menjadi tanggung jawab pimpinan, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh anggota dalam organisasi.
DHL adalah bagian dari grup logistik terkemuka, Deutsche Post DHL yang menawarkan layanan gabungan dan solusi yang dirancang khusus untuk pelanggan dalam mengatur dan mengirimkan surat, barang dan informasi.
Mutu dalam DHL logistik menekankan pada tidak terjadinya kesalahan dalam pengiriman, rendahnya kerusakan barang, pengiriman tepat waktu, produktifitas kerja yang tinggi, pemenuhan keinginan pelanggan dan pemenuhan terhadap peraturan yang berlaku. Berdasarkan pada ISO 9001:2000, sistem yang digunakan lebih difokuskan pada pelanggan, keterlibatan karyawan dan perbaikan secara terus-menerus. Setiap proyek akan membuat scorecard terhadap pencapaian performa kerja setiap bulannya. Hasilnya akan dimonitor oleh tim manajemen untuk mengindentifikasi pencapaian dan peluang untuk perbaikan.Namum belakangan ini terjadi penyimpangan masalah dalam manajemen mutu pada sistem DHL tersebut, Perusahaan membuat kebijakan mutu, dibuat oleh ISO 9001 officer, ditanda tangani oleh Presiden Direktur (untuk memenuhi persyaratan ISO 9001). Terkadang perusahaan mempunyai kebijakan lain, yang sehari-hari digunakan dan datang dari Top Management, tetapi tidak diakui sebagai bagian dari ISO 9001.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas maka dapat di identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Sistem operasi prosedur yang tidak dipatuhi oleh karyawan.
2. Sistem yang kaku dan tidak fleksibel.
3. Kurangnya koordinasi antar tiap bagian.
4. Kurangnya kesadaran akan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan untuk mematuhi SOP yang telah ditentukan.
5. Perusahaan mempunyai quality objectives (persyaratan ISO 9001), melakukan evaluasi sistem manajemen mutu, termasuk quality objectives setiap 6 bulan sekali (karena diaudit ISO 9001 6 bulan sekali ??), tapi quality objectives terpisah dari bisnis plan perusahaan.
6. ISO 9001 tidak meliputi semua sistem di perusahaan, hanya meliputi apa saja yang diminta oleh ISO 9001 (khawatir akan menjadi masalah ketika diaudit. Akhirnya masih ada sistem (yang sehari-hari dilakukan) berada diluar sistem ISO 9001.
C. Pembahasan Masalah
Untuk mengatasi beberapa masalah yang disebutkan di atas maka DHL membuat beberapa upaya untuk mempertahankan kualitasnya, antara lain :
· Membuat dan melaksanakan Standar operasional prosedur yang harus dipatuhi untuk terlaksananya performa kegiatan yang baik dan maksimal dari seluruh lini dan meminimalisir terjadinya kesalahan yang berakibat pada kerugian
· Membuat struktur dan mekanisme yang dapat membuat tercapainya performa kerja yang maksimal oleh karyawan dan staff ahli.
· Menjalankan mutu kerja untuk pelanggan seperti, kami menjalankan bisnis kami sendiri. Dengan ini diharapkan karyawan dapat mempunyai kesadaran dan tanggung jawab yang lebih ketika sedang melaksanakan tugasnya
· Dengan memiliki standar sertifikasi seperti ISO 9001:2000, TS 16949. ISO 14001, ISO 13485 dan lainnya. Manajemen mutu yang fleksibel dan menyeluruh membantu terpenuhinya persyaratan peraturan yang berlaku.
· Mengkoordinasikan anatar bagian divisi agar tidak terjadi misskoordinasi ketika bekerja.
· Melakukan evaluasi dalam jangka waktu tertentu untuk merevisi system yang tidak sesuai dengan ISO 9001. Dengan harapan setelah diaudit dapat meningkatkan mutu yang ada dari perusahaan.
D. Kesimpulan
Manajemen mutu merupakan aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan / organisasi. Manajemen mutu penting diterapkan di suatu perusahaan / organisasi karena digunakan sebagai suatu standarisasi agar permasalahan yang ada dapat di atasi, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Dalam kasus yang dialami oleh DHL, mereka memprioritaskan kepuasan pelanggan sebagai hal yang wajib diutamakan. Menekankan pada tidak terjadinya kesalahan dalam pengiriman, rendahnya kerusakan barang, pengiriman tepat waktu, produktifitas kerja yang tinggi, pemenuhan keinginan pelanggan dan pemenuhan terhadap peraturan yang berlaku. Dengan cara-cara seperti itulah DHL Logistik meyakinkan konsumennya agar tetap setia dan percaya terhadap kualitas dan mutu dari DHL.
A.
No comments:
Post a Comment